Nama Inisiator
Ni Putu Devy Gita Augustina
Bidang Seni
audiovisual
Pengalaman
3 tahun
Contoh Karya
IMG20171219203657.jpgSitus Web
Media Sosial
Kategori Proyek
kerjasama_kolaborasi
Deskripsi Proyek
Proyek ini berupa film pendek tentang kehidupan tiga perempuan Bali yang memiliki latar belakang serupa. Tiga perempuan tersebut memiliki kesamaan hobi yaitu menulis dan tergabung dalam komunitas yang sama. Lebih dari pada kesamaan hobi yang mereka miliki, ketiga perempuan tersebut merupakan anak perempuan dalam keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki sehingga menghadapkan mereka pada pilihan-pilihan yang sulit. Dalam tradisi di Bali yang menganut budaya patriarki dimana penerus keturunan adalah anak laki-laki, ketiga perempuan ini mengalami pergolakan batin antara meninggalkan keluarga saat menikah atau harus mencari pilihan-pilihan lain yang memang sulit untuk dijalani.
Latar Belakang Proyek
Berawal dari kegelisahan saya dan kedua kawan yang berasal dari latar belakang yang serupa yaitu anak perempuan dari keluarga yang tidak memiliki keturunan laki-laki. Saya adalah seorang anak tunggal perempuan yang pernah menikah, meninggalkan keluarga dan tinggal bersama keluarga suami lalu bercerai dan kembali lagi ke rumah. Wulan Dewi Saraswati, seorang penulis dan anak tertua dari dua bersaudara perempuan yang sudah tidak memiliki ayah. Ida Ayu Putri Adityarini, seorang anak perempuan dari keluarga berkasta yang juga tidak memiliki saudara kandung lakiālaki. Kami bertiga memiliki kegelisahan yang sama karena dibesarkan dalam budaya patriarki dimana penerus keluarga adalah anak laki-laki. Kami merasa bertanggung jawab untuk meneruskan keturunan keluarga dan menjaga warisan leluhur walaupun kami adalah perempuan di tengah tradisi. Faktanya pandangan tentang mempertahankan warisan berupa harta terlanjur melekat untuk perempuan yang tidak rela meninggalkan keluarganya. Padahal, melanjutkan silsilah keluarga agar tidak putus adalah tujuan utamanya.
Masalah yang Diangkat
Sistem patriarki yang membatasi andil perempuan dalam meneruskan keturunan dan menjaga tanah warisan leluhur. Perempuan yang tidak memiliki saudara laki-laki semakin mempunyai beban saat harus mencari Sentana (lelaki yang akan menjadi suami dan ikut ke rumah istri). Banyak perempuan yang menyerah mencari sentana, kemudian mengalami tekanan psikis menghadapi masyarakat dan mengemban kewajiban di keluarganya. Hal tersebut semakin khusus dapat dilihat dari latar belakang perempuan yang berbeda. Satu berasal dari anak tunggal janda, satu lagi berasal dari keluarga berkasta, dan teakhir perempuan yang menyandang status anak yatim. Tentu latar belakang tersebut mengakibatkan mereka tidak mampu bebas berekspresi mencari cati diri, mencari pasangan hidup yang sesuai karena kewajiban perempuan ini adalah untuk mendapatan sentana agar perempuan bisa turut andil dalam meneruskan keturunan dan menjaga tanah leluhur.
Indikator Sukses
Film ini dikatakan berhasil apabila pertama, tiga perempuan mampu mengungkapkan kisahnya dalam medium film. Kedua, agar film ini mampu disaksikan masyarakat luas, terutama masyarakat Bali. Ketiga, diharapkan film ini mampu menjadi bahan diskusi tentang keadaan perempuan Bali yang masih terbatas dalam menentukan pilihan hidupnya.
Lokasi
Denpasar/ Denpasar/ Bali
Dana yang Dibutuhkan
Rp.10 Juta
Durasi Proyek
3 bulan